Hal – Hal yang tidak benar tentang mesin pencari Google seperti tidak penting akan tetapi pembahasan ini bisa membuat acuan kita dalam memahami bagaimana mencari informasi dalam sebuah mesin pencari.
Dalam pencarian informasi di mesin pencari, banyak website bersaing untuk mendapatkan peringkat di halaman pertama Google. Salah satu strategi yang efektif adalah penerapan backlink yang baik.
Backlink berkualitas dapat meningkatkan Domain Authority, yang berpengaruh pada peringkat pencarian. Untuk itu, penting untuk memilih backlink yang dihitung dofollow. Dengan memanfaatkan backlink yang tepat, website Anda dapat lebih mudah bersaing dan mendapatkan perhatian lebih dari pengguna.
7 Point Hal – Hal yang Tidak Benar Tentang Mesin Pencari Google

Google adalah pusat informasi yang menangani miliaran pencarian setiap hari dan ribuan pencarian per detik. Indeks pencariannya yang terus berkembang adalah bukti keberhasilannya.
Namun, meskipun banyak kelebihannya, Google masih sering melakukan kesalahan. Jadi, jangan selalu percaya pada apa yang Anda temukan, terutama cuplikan unggulan yang muncul di bagian atas hasil pencarian.
Cuplikan unggulan adalah hasil pencarian khusus yang muncul di antara 10 teratas, dan Anggapan dari cuplikan ini dikenal berkat Danny Sullivan, pendiri blog Search Engine Land. Sullivan menjelaskan bahwa cuplikan ini, yang ia sebut sebagai “satu jawaban yang benar,” bisa sangat menyesatkan. Bahkan, ia mengingatkan bahwa terkadang jawaban yang diberikan sangat salah.
dilansir dari usatoday.com Menurut MozCast, yang memantau algoritma Google, sekitar 15% pencarian menghasilkan cuplikan unggulan.
Danny Sullivan menunjukkan bahwa cuplikan unggulan telah memberikan beberapa jawaban yang cukup aneh dalam beberapa tahun terakhir. Masalah ini bisa semakin buruk karena semakin banyak orang yang bergantung pada asisten suara seperti Google Home untuk mendapatkan jawaban cepat.
1. Google Tahu Segalanya
Google tidak melulu selalu benar dan akurat, karena Google pun penyedia informasi yang pada dasarnya dibuat dengan sekumpulan Konten yang dikemas dengan beberapa halaman website, Jadi walaupun kata kunci yang dimaksudkan benar belum tentu jawaban yang anda harapkan selalu benar.
Sundar Pichai, CEO Google, pernah menyatakan bahwa Google adalah alat yang sangat kuat, tetapi tidak sempurna. “Kami terus bekerja untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian, tetapi tidak ada sistem yang sempurna,” ujarnya.
2. Google Tidak Pribadi
Seorang pengguna khawatir bahwa Google melacak setiap aktivitas online mereka dan menggunakan data tersebut untuk kepentingan komersial.
Google sendiri telah meluncurkan berbagai fitur privasi, seperti Kontrol Aktivitas, yang memungkinkan pengguna untuk mengelola data yang dikumpulkan oleh Google. Selain itu, Google juga telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan komitmen mereka terhadap privasi pengguna.
3. Google Membaca Email Anda
Sempat beredar rumor bahwa Google membaca isi email pengguna untuk menargetkan iklan.
Google secara tegas membantah rumor tersebut. Mereka menjelaskan bahwa Google Scan hanya menganalisa header email untuk tujuan keamanan dan spam, bukan untuk membaca isi email.
4. Google Menjual Data Pribadi Anda
Seorang konsumen merasa khawatir bahwa data pribadinya dijual kepada pihak ketiga tanpa persetujuannya.
Google menghasilkan pendapatan utama dari iklan. Model bisnis Google adalah menargetkan iklan berdasarkan minat pengguna, bukan menjual data pribadi pengguna.
5. Google Selalu Benar
Seorang pengguna mencari informasi tentang suatu penyakit dan mendapatkan hasil yang tidak akurat dari Google.
Google menyarankan pengguna untuk selalu memverifikasi informasi dari berbagai sumber, terutama untuk topik-topik yang sensitif seperti kesehatan. Google juga terus meningkatkan algoritma untuk memberikan hasil yang lebih akurat.
6. Google Tidak Bisa Melakukan Segalanya
Google sadar bahwa ia tidak sempurna. Mengindeks seluruh konten di internet bukan hanya tugas yang berat, tentu saja itu merupakan hal yang hampir mustahil.
Meskipun Google telah mengindeks triliunan halaman web, masih banyak konten yang belum terindeks, dan kemungkinan besar tidak akan terindeks.
Ini disebabkan oleh banyaknya variasi konten di web, dan Google juga mengakui bahwa ia tidak dapat menjelajahi semua elemen di situs web dengan efektif.
Teks tulisan mudah untuk di indeks, tetapi gambar, video, dan beberapa elemen HTML lainnya sulit untuk dijelajahi dan diindeks.
Hal ini dapat membuat situs web yang tidak memahami cara kerja ini kesulitan untuk berkomunikasi dengan baik, sehingga mengakibatkan konten penting mungkin tidak terlihat oleh Google dan, pada gilirannya, juga tidak terlihat oleh pengguna internet.
7. Glitchy, Google juga Mengalami gangguan
Seperti halnya perusahaan teknologi lainnya, Google juga mengalami gangguan, bug, dan masalah kecil.
dilansir dari searchenginejournal Pada awal April 2019, Google menghadapi masalah teknis yang menyebabkan beberapa halaman terhapus dari indeks.
Kemudian, di bulan yang sama, ada masalah yang membuat mesin pencari memilih URL kanonik yang salah, yang kadang terlihat di jejak breadcrumb di perangkat seluler. Dalam beberapa kasus, ini dapat menghambat pengindeksan konten yang tepat oleh Google.
Selanjutnya, pada bulan Mei, Google mengumumkan bahwa mereka mengalami masalah pengindeksan yang berlangsung hampir sepanjang hari. Meskipun ini bersifat sementara, hal ini tetap menjadi masalah besar karena mencegah konten baru terindeks dalam hasil pencarian, sehingga hasilnya kurang bermanfaat.
Roger Montti dari Search Engine Journal mencatat bahwa meskipun Google pernah mengalami gangguan sebelumnya, mereka belum pernah mengalami begitu banyak masalah dalam waktu singkat seperti yang terjadi pada paruh pertama tahun 2019. Ini menunjukkan bahwa ada masalah lebih besar, mungkin terkait dengan pembaruan infrastruktur.
Pada bulan Juli, Google memperbaiki bug yang membuat hasil pencarian tidak tampil sepenuhnya untuk sebagian pengguna selama beberapa hari. Lalu, pada bulan berikutnya, mereka harus mengatasi masalah yang sama seperti yang terjadi di bulan Mei, di mana konten baru tidak bisa diindeks.
Baru-baru ini, pada Februari 2020, Google mengalami masalah dengan Google Search Console dan Google Tag Manager yang membuat beberapa situs tidak terverifikasi di Search Console.
Meskipun masalah ini mungkin tidak disadari oleh sebagian besar pengguna, ini tetap berdampak pada pencarian, pengguna, dan Google itu sendiri.
Kesimpulan
Artikel ini membahas tujuh hal yang tidak benar tentang mesin pencari Google, yang penting untuk dipahami saat mencari informasi. Meskipun Google adalah pusat informasi yang mengelola miliaran pencarian setiap hari, ia tidak selalu akurat dan dapat mengalami masalah teknis.
Banyak anggapan umum, seperti bahwa Google tahu segalanya atau menjual data pribadi, ternyata tidak benar. Google terus berupaya meningkatkan kualitas pencarian dan menjaga privasi pengguna, tetapi pengguna juga perlu memverifikasi informasi dari berbagai sumber, termasuk menggunakan tautan dari situs berkualitas,
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa Backlink bisa membuat pemeringkatan pencarian di Google menjadi meningkat karena adanya penambahan trafik dan visibilitas secara organik. Jadi ketika kamu mencari Situs yang relevan dan membukanya ada beberapa link, hal tersebut bukanlah spam melainkan strategi SEO backlink dari web tersebut.
Kesadaran akan keterbatasan Google dan pemahaman tentang cara kerja mesin pencari ini dapat membantu pengguna lebih bijak dalam mencari informasi di internet.
Baca Juga: CTR yang Bagus Berapa? Ketahui Rumus Menghitung CTR Dengan Tepat!